Sahabat adalah seseorang yang selalu di samping kita. sahabat adalah orang yang membuat kita merasa ada. Banyak mereka yang bertitle sahabat tapi mereka tidak saling mengenali.
Aku memiliki dua sahabat yang begitu aku sayangi. Mereka sudah ku anggap seperti adik dan kakaku. sejak pertama kali masuk di sekolah Sbaru kami. Kami datang dari asal dan sekolah yang sangat berbeda. Tapi di sini tanpa melihat kekurangan dan kelebihan kami sebut sebagai Sahabat.
waktu terus berlalu begitu cepat. Aku dan sahabat sahabatku kini tumbuh dewasa. kini kami akan naik ke kelas 11 sangat di sayangkan kami tidak lagi satu kelas. meski begitu persahabatan kami tidak bubar. kami tetap main bersama. Berbagi cerita cerita. Orang tua kami pun sudah saling mengenal satu sama lain. Kami memiliki kekasih masing masing. Bahkan kami bermain bersama.
Hingga satu hari aku merasakan sakit yang begitu luar biasa. Aku bertengkar karna salah satu sahabatku. Entah di sini kekasihku yang salah atau sahabatku. Aku tidak mengerti dengan semuanya. Aku hanya diam dan memperbaiki hubunganku dengan kekasihku.
Apa egoku yang terlalu tinggi yang begitu cemburu buta dengan sahabatku? Aku benar benar dilema seperti ini.
Kenaikan kelas 12 pun tiba, seperti biasa kelas akan di acak. Entah aku akan dengan siapa. Harapanku dan kekasihku adalah bisa satu kelas bersama. Begitu pula dengan sahabatku, kami pun berharap akan bisa satu kelas bertiga.
Tapi Tuhan berencana lain, Aku terpisah dari mereka. Kekasihku dan dua sahabatku satu kelas.
aku berusaha untuk tetap tenang dan menerima kenyataan.
Apa mungkin suatu saat nanti mereka akan menjadi satu pasangan kekasih? Pertanyaan itu terus muncul begitu saja di otakku. Aku takut itu semua terjadi.
Ketakutanku pun terjawab sudah. Seiring berjalannya waktu aku dan kekasihku mengalami pertengkaran hebat hingga jalan yang kami pilih adalah putus. selang beberapa bulan kami berpisah aku menerima kabar bahwa sahabatku dan mantanku telah bersama.
Hari itu adalah hari kehancuranku. Tangisku tak bisa ku hentikan, semua yang ku takutakan terjadi. Entah apa maksud Tuhan aku tidak pernah mengerti rencananya. Aku menjerit di dikamar sejadi jadinya.
Sahabat yang ku percayai selama ini? Yang ku banggakan? Yang aku sayangi? Yang ku anggap sudah seperti keluargaku? Ternyata mengkhinatiku begitu saja tanpa memikirkan sesaknya dadaku.
Aku benar benar tak snaggup melihat mereka. setiap kali mendengar dan melihat mereka hatiku selalu hancur dan mataku tak henti menjatuhkan air mata.
Seperti ini kah seorang sahabat? Meski ia adalah mantanku tapi tidak seharusnya mereka bersama demi menjaga persaanku. Kepercayaan yang ku berikan kepadanya kini telah hancur.
Bisa ku simpulkan SAHABAT ADALAH ORANG YANG PALING MEMELUK ERAT DAN MENUSUK PALING DALAM:)
Terimakasih Sahabat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar