Selasa, 26 Mei 2015

Maaf Sahabat

Kesalahan bodoh yang pernah aku lakukan pada sahabatku,Shita Rani Prana.
Dia adalah sahabatku sejak aku kecil. Kini kami sudah kuliah dengan jurusan yang berbeda. Ia mengambil S1 di fakultas Hukum.
Mungkin saat ini ia sudah menjadi gadis cantik yang berprestasi. Tentu saja,aku melihat di beberapa akun sosial medianya ia begitu cantik. Wajah turisnya tetap sama seperti dulu. Mata sipit yang unik dan rambutnya melebihi bahu.

Jujur saja aku sangat merindukan Shita. Aku sangat menyesal telah melakukan kesalahan berkali kali. Menyakiti dan menggoreskan luka di hatinya. Waktu kami baru saja memasuki kelas 12 ia melihatku dengan seseorang yang ia cintai. Tapi dengan bodohnya aku pun mendekati lelaki itu. Aku melihatnya menangis di taman belakang sekolah. Aku benar benar merasa bersalah.
Aku ke rumahnya dan ingin meminta maaf. Awalnya ia tidak mau dan tidak ingin menemuiku. Karna kebaikan hatinya ia memafkan ku. Dan sejak itu hubungan kami mulai membaik.

Lelaki yang bernama Rafi itu terus menghubungiku. Entah lah aku tidak mengerti. Padahal ia tau kalau Shita menyukainya dan ia pun tau kalau kami bersahabat. Rafi menyatakan cintanya padaku melalui pesan bmm. Jujur saja aku juga begitu menyukai Rafi. Ia terus memaksaku untuk menjadi kekasihnya dan aku pun mau. Sudah satu minggu kami menjalin hubungan, mungkin Shita sudah mengetahui hal ini. Aku memang merasa ada jarak dengan Shita.

Hari ini aku ingin menjelaskan dan meminta maaf padanya. Dan aku pun sudah resmi putus dengan rafi. Ia hanya penasaran denganku. Sungguh aku sangat bodoh ketika memiliki kekasih dan melupakan sahabatku.
Tapi tak ku temukan Shita di penjuru sekolah. Akhirnya aku memutuskan untuk menanyakan pada Fifi yang juga dekat dengan Shita.
Aku menangis mendengarkan Fifi menceritakan kehancuran Shita ketika tau aku berpacaran dengan Rafi.

Sahabat seperti apakah aku ini? Kesalahan bodoh yang terjadi dua kali padaku. Aku menyia nyiakan kebaikannya. Jujur saja aku baru bertemu dengan wanita seperti Shita. Yang tak pernah memendam dendam pada siapapun yang telah menyakiti hatinya. Yang begitu sabar dan hanya mampu menangis meratapi kesakitan hatinya. Iya memang dia memafkanku tapi sepertinya persahabatanku dengannya sudah berbeda. Ini memang salahku dan kini aku benar benar kehilangan sosok sahabat sepertinya meski ia kini masih bersamaku tapi dia bukan untukku(lagi). Kini aku mengerti cinta mampu membuat apapun berubah. Hal yang awalnya baik bisa berubah tidak baik dan hal yang awalnya tidak baik bisa menjadi baik. Cinta itu memang indah tapi tak seindah awalnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar