Jumat, 29 Mei 2015

Cintaku Di Kota Orang

Seperti telinga dengan mata meski berada di satu organ tubuh yang sama mereka tak bisa saling melihat. Sama seperti kita, meski kita berada di bawah langit yang sama tetap saja kita tidak bersama. Ya memang hati ini milikmu tapi entahlah hatimu itu milik siapa.
Aku mempercayai semua kegiatan yang kau lakukan. Hanya Tuhan yang tahu di sana kau sedang apa dan dengan siapa. Dan aku tidak pernah tau kapan kau bohong dan kapan kau mengatakan yang sebenernya. Yang pasti aku tidak akan memikirkan hal negatif tentangmu.
Malam ini tetap sama seperti malam malam kemarin. Aku tetap sendiri bersama angin malam. Membayangkan kau ada di sini. Butir butir rindu sudah terlalu banyak menumpukku di hati dan fikiranku. Meski kita sudah bersama via telpon tapi hati ini masih saja merinduimu.
Janji janji yang kau buat, bahwa kau akan tetap mencintaiku dan akan selalu bersamaku. Tetap saja aku masih sangat takut. Takut kamu bermain cinta dengan wanita lain. Takut kamu bosan denganku. Takut kehilanganmu.
Terakhir pertemuan kita adalah satu bulan yang lalu. Kau datang ke Jakarta untuk mengurus kepindahan sekolahmu. Bukan untuk bertemu denganku.
Aku rindu dengan senyumanmu ketika awal pertemuan kita. Kau tersenyum kepadaku dan meninggalkan sebuah tatapan indah dari mata sipitmu itu.
Laura virgina nama wanitaku yang kini berada di kota orang lain. Semoga saja cintamu tak berubah dan tetap sama.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar