Pagi
hari yang cerah dengan sinar matahari yang terbit dari timur.Pagi ini aku malas
sekali untuk bangun. Aku sudah seperti kucing yang bermalas malasan.Terdengar
suara ketukan pintu yang keras.
“Tokkk..
tokk.. Chaca bangun udah pagi!
Ia
dia adalah kaka ku yang bernama Rani kheytania yang masih kuliah di semester 4
jurusan kedokteran. Dengan malasnya aku membuka pintu
“Aduhh brisik deh ini masih pagi!”
“Siapa
bilang ini malem! Liat jam berapa ini kamu mau sekolah engga?”
“Astaga aku mandi dulu”
“Cepetan
lama kaka tinggal ya!”
Aku tinggal bersama mamah ayah dan juga
kaka ku yang super ngeselin itu! Cantik si tapi hobynya marah marah haha.
Pagi
ini aku tidak sempat sarapan karena sudah sangat telat.
Aku
berangkat diantar oleh kakaku karena jarak kuliah dengan sekolahku tidak begitu
jauh.
*******************
“Gubraaakkkkk”
Terdengar
suara orang jatuh dari depan mobilku.
“Kalo bawa mobil hati hati dong”
“Jelas jelas kamu yang dateng
tiba tiba di depan mobil aku”
Ternyata ka Rani
menabrak seseorang yang tiba tiba datang di depan mobil. Aku berusaha
menenangkan keaadan.
“ Udah ka udah, lagian dia juga ga
kenapa kenapa kan?”
“ Iya aku ga kenapa kenapa. Coba kalo tadi aku
mati? Kalian bisa ganti nyawa aku?”
“Ayo ka masuk gapenting, telat nih”
Kami meninggalkan
lelaki yang menaikai motor ninja mengunakan baju seragam seperti ku (jangan
jangan dia satu sekolah?)
“Ka kalo bawa mobil jangan ngelamun,
untung itu cowo ga mati”
“ Jadi kamu belain dia? Gara gara dia pake
seragam sama kaya kamu?”
“Gausah marah marah kali ka! Kalo dia mati
kita juga yang salah!”
Kaka aku bener bener super marah, entah apa
yang ada di pikirannya tadi pagi aku gak ngerti dan yang aku tau mood dia
ancur. Mungkin karna pacarnya.
******************
Setibanya di kelas dan bel bunyi masuk.
Tiba tiba wali kelas aku yang ngajar di kelas 3 SMA 2 Jakarta, masuk bersama
seorang cowo yang gak asing lagi wajahnya. Tubuhnya yang tinggi, matanya sipit,
berkulit sawo matang dan rambutnya yang jabrik.
“Anak anak kenalin ini siswa baru,
perkenalkan namamu”
“ Nama gue Rendi Hafiz, panggil aja Rendi gue
pindahan dari Belanda”
“Silahkan kamu duduk di bangku yang
kosong”
Semua
temen aku terutama cewek gak ada capeknya buat ngeliatin itu cowok. Ini cowok
yang tadi pagi nyaris ketabrak sama kaka aku. Dia ngeliatin aku sinis banget.
Jam pulang sudah tiba, semua siswa keluar kelas dan hanya ada aku dan itu cowo
yang namanya Rendi. Semoga aja dia engga nyamperin aku buat marah marah karna
tadi pagi.
“Heh, tunggu!”
“Iya kenapa?”
“Kamu yang tadi pagi nabrak aku kan?”
“Bukan aku, tapi kaka aku!”
“Iya sama aja! Bukannya tanggung jawab
malah pergi gitu aja?”
“Yang penting kamu ga kenapa kenapa kan?
Yaudah aku minta maaf!”
Aku pergi ninggalin Rendi sendirian yang
masih gak terima dengan masalah tadi pagi padahal itu Cuma masalah spele.
Hari
ini aku gak dijemput ka Rani karna aku pengen ke toko buku. aku seneng banget
baca novel, hampir semua novel aku baca. Aku ingin sekali menjadi penulis.
Ketika lulus nanti aku ingin mengambil jurusan sastra bahasa indonesia
Novel yang aku mau beli novel romace. Saat
aku mau bayar ternyata aku lupa bawa dompet dan uang jajan sudah habis di
sekolah. Tiba tiba ada cowo yang bayarin novel aku, ternyata dia adalah Rendi.
Aku
sempat menolak tapi dia tetap memaksa untuk membayar buku yang aku beli. Rendi
mengajak aku untuk makan siang bersama di sebuah restoran terdekat. Aku ingin
menolaknya tapi dia tetap memksa, aku jadi tidak enak dengannya. Setibanya kami
di restorant dia memesan makanan.
“Oh iya nama kamu siapa?”
“Nama aku Chaca Rani Khey”
“Udah tau kan nama aku siapa? By the
way kamu suka baca novel?”
“Iya suka banget, oh iya soal tadi pagi
maaf ya, mungkin kaka aku lagi badmood”
“Iya gapapa ko, lagian aku gak kenapa
kenapa”
“Kenapa kamu pindah ke indo?”
“Ayah dan mamah aku ada tugas di sini, iya
terpaksa aku harus ikut”
“oh gitu”
Setelah
kami
menyantap hidangan yang sudah di sediakan, Rendi mengantar aku pulang,
dia baik sekali denganku padahl kami baru saja kenal dan kami sempat
bertukar nomer hape.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar