Minggu, 07 Juni 2015

Tidak Jelas

Aku benci sebuah pertemuan, aku benci bertemu denganmu. Aku benci hari ini, kenapa kamu hanya melewatiku dan tidak menyapaku seakan kita tidak pernah bersama. Kamu bisa menerbang kan hati ku lalu menjatuhkanya sesuka mu.
ingin rasanya aku marah padamu. Memangnya aku siapa? aku bukan siapa siapa di matamu dan mungkin kamu hanya menganggapku wanita biasa. berbeda dengan mantan dan kekasih mu di sana. aku hanya bisa diam memendam kemarahanku, kebencianku dan cintaku.

sepulang sekolah tadi aku tidak mempedulikan orang rumah. aku sudah tidak bisa lagi menahan tangisku. aku ingin menangis sekuat mungkin hingga air mataku tak jatuh lagi karna. sakit hati yang mungkin aku rasakan alasannya tidak masuk akal.
aku menangis karena kamu tidak peduli denganku sedangkan aku? aku bukan siapa siapamu. lalu ini salah siapa? aku tidak mungkin menyalahkanmu. aku menyalahkan diriku sendiri. kenapa aku terlalu mengharapkan yang tidak mungkin akan menjadi milikku.

kamu sangat pintar membuatku jatuh cinta. perhatian yang kamu berikan sudah membuat diriku berharap banyak padamu. mungkin ini memang salah ku yang tidak minta penjelasan darimu. tetapi aku tidak mungkin menanyakan hal itu.
kalau memang kita hanya sebatas teman untuk apa perhatianmu selama ini? untuk apa kamu menelfonku di sepanjang malam? untuk apa  kamu mengantar aku pulang ke rumah? untuk apa kita menikmati senja di sore hari?
mungkin aku terlalu bodoh karena membiarkan hubungan ini berjalan tanpa kejelasan apapun.

aku baru menyadari ada hal yang berubah denganmu. kamu tidak lagi menanyakan kabarku. kamu tidak lagi mengajakku melihat senja dan intinya kamu tidak lagi peduli denganku. mungkin wanita yang bersamamu kemarin sudah membuatku mengerti. ternyata seperti ini rasanya hubungan tanpa penjelasan dan rasanya jauh lebih sakit dari hubungan LDR.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar