seperti biasa sehabis pulang
sekolah aku selalu menunggu mu di depan gerbang. kebiasaan seperti ini
sudah ku lakukan beberapa hari ini. semenjak kejadian waktu itu kau
menolongku di depan gerang ketika aku kehilangan hanphoneku. kau bilang
kau menemukannya di depan kelasku.
aku berdiri di depan
gerbang hanya untuk melihat sosok dirimu. rambut jabrik, hidungmu yang
mancung dan badanmu yang tinggi membuat dirimu begitu sempurna di
mataku.kamu hanya melewatiku dan melemparkan sebuah senyuman untukku dan setelah itu kau berlalu seperti tertiup angin. dan betapa anehnya aku begitu bahagia setiap kali aku melihatmu.
aku tidak berani menanyakan tentangmu pada sahabatku. tapi diam diam aku mencari tahu tentangmu di social media yang kmau miliki.
sudah setengah jam aku berdiri di sini tapi kamu belum juga menampakkan wajahmu. apa kamu tidak masuk hari ini? apa kamu sakit? atau kamu sudah pulang terlebih dahulu? pertanyaanya pertanyaan itu terus menghantuiku. aku masih setia menunggu kedatanganmu di sini. mungkin ini adalah hal konyol yang pernah ku lakukan. menunggu seseorang hanya untuk melihat wajahnya. apa ini cinta yang pendam secara tidak sengaja? tapi aku tidak mungkin mencintaimu karena aku yakin kamu tidak akan berbalik mencintaiku.
mataku tertuju pada gadis yang kau genggam tangannya. aku meninggalkan gerang dengan sebuah rasa sakit yang tak jelas ku rasakan. kamu dan gadis itu terlihat sangat bahagia. aku mengenali gadis itu dia adalah anak kelas ipa. apa dia adalah wanita? ah itu pertanyaan konyol yang tidak harus aku aku temukan jawabannya.
gandengan tangan itu sudah memberikan jawaban atas pertanyaanku saja. mungkin esok hari dan seteresusnya aku tidak akan lagi menunggumu di gerang sekolah. tidak akan lagi melihat senyumanmu.
memang begitu bahagia mencintaimu secara diam diam tapi begitu sakit aku tak pernah bisa memilikimu. kamu mengajarkan aku arti sebuah menunggu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar