Selasa, 09 Juni 2015

Abang Betawiku♡

Ini memang salahku. Salahku yang tidak bisa melupakanmu bang. Melupakan bagaimana caramu membuatku merasa nyaman. Aku tidak bisa lupa ketika kita menghabiskan waktu bersama. Aku tidak bisa melupakan senyum yang selalu membuatku bahagia. Aku tidak bisa lupa ketika kamu berusaha mendiamkan ku ketika aku menangis karena cemburu. Aku tidak bisa lupa saat kamu mencium keningku. Aku tidak bisa lupa ketika kamu merayuku dengan gombalan alay. Aku tidak bisa lupa bagaimana kamu ketawa dengan suara yang khas dalam dirimu. Aku tidak bisa lupa bagaimana caramu menangis di pelukanku. Aku tidak bisa melupakan semua tentangmu bang.

Memang salahku yang selalu merindukanmu. Merindukan ucapan selamat pagi darimu. Aku rindu ketika kamu mencubit pipiku karena kamu kesal denganku. Aku rindu saat kita makan nasi padang dan sop buah berdua. Makanan favoritku yang kini menjadi makanan favorit kita. Aku rindu mendengar  motormu yang bertuliskan hari jadi kita. Aku rindu menjambak rambutmu ketika kamu tidak mau mengikuti saran dariku.

Aku rindu dengan suara tawamu yang khas. Dialeg Betawimu yang selalu membuatku tertawa. Aku rindu ketika kita melewati hujan bersama dan esoknya kamu demam. Aku harus datang ke rumahmu karena kamu tidak mau makan kalau tidak bersamaku. Masih banyak rindu yang ku pendam di ruang ruang masa lalu kita.

Memang salahku bang. Salahku yang tidak pernah mau melupakanmu. Salahku yang tidak pernah bisa untuk tidak merindukanmu. Salahku yang tidak mau membuka hati untuk orang lain. Salahku yang membiarkan logika ku kalah karena hatiku. Salahku yang selalu menerimamu datang kembali dengan alasan yang selalu aku maafkan. Salahku yang selalu memberikan kesempatan berkali kali padamu. Salahku yang membiarkan mataku menangis karena memikirkanmu. Salahku yang terlalu percaya dengan semua kebohonganmu.

Tapi apakah disini abang tidak pernah salah? Apa abang tidak salah ketika menyakitiku? Apa kamu tidak salah ketika meninggalkanku? Apa kamu tidak pernah salah ketika memberikan kata manis lalu yang kurasakan adalah kepahitan? Apa kamu tidak merasa bersalah selalu membuatku melayang tinggi lalu menjatuhkannya kapanpun yang kamu mau? Apa abang tidak salah ketika membuatku menangis? Apa kamu tidak salah ketika kamu dengan mudahnya mencintai orang lain tanpa peduli perasaanku? Apa kamu tidak salah membiarkan aku bertahan dalam hubungan yang seharusnya sudah aku lepaskan?
Apa di antara kesalahan kesalahan yang ku sebutkan abang tidak pernah merasakannya? Atau menurutmu memang abang tidak bersalah?

Baiklah aku tidak akan menyalahkanmu bang. Hanya saja aku yang terlalu bodoh bang.
Mungkin sudah saatnya aku harus melepaskan semuanya, seharusnya sudah sejak dulu. Aku tidak akan lagi membiarkan mataku sembab karena menangisimu. Aku tidak perlu lagi mencari tahu kabarmu. Aku tidak akan merasa sakit hati dan terluka ketika kamu bersama wanita lain. Dan bisa kupastikan aku akan bahagia bang.
Tapi perlu kamu ketahui bang kamu adalah bahagiaku,tangis dan juga tawaku. Masih ada doa yang mengalir, untuk bahagia dan tawamu. Selalu bang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar