Lucu ya tertanya bener orang yang pernah ngelukain hati. Sebaik apapun dan setulus apapun dimaafinnya tetep aja saya gak pernah lupa gimana cara mereka nyakitin saya.
Mungkin karena kekecewaan yang terlalu besar atau apa saya gak ngerti. Yang saya rasain sejak itu sampai sekarang adalah trauma. Aneh juga kalo dibilang trauma tapi ini kenyataannya.
Karena saya pernah percaya tapi kepercayaan saya itu seakan akan ditusuk pisau berkali kali.
Mungkin karena kepolosan hati saya sampe saya gak bisa bedain yang mana orang baik dan jahat.
Mungkin itu udah lama tapi sampai kapapun dan kemana pun saya pergi , saya gak pernah lupa gimana kalian nyakitin saya. Harusnya ini gak perlu saya ungkit tapi kejadian itu selalu ngikutin saya, gimana pun caranya saya berusaha lupa tetep aja kesakitan itu ngehantuin saya seakan minta kesembuhan.
Saya tidak menyalahkan siapapun disini. Mungkin ini salah saya juga. Tapi saya selalu berdoa semoga Allah sesegera mungkin menghadirkan orang yang bisa menjadi partner saya dalam keadaan apapun itu. Bukan yang ada ketika perlu. Bukan juga yang datang lalu pergi. Tapi yang bisa menemani saya hingga nanti kami sukes.
karena banyak yang mengatakan pada saya bahwa mereka adalah sahabat saya tapi mereka tidak pernah ada ketika saya ingin berbagi cerita. I dont believe Friendship and Relationship!
Rindu Diriku
ISI HATI MU
Sabtu, 25 Juli 2015
Rabu, 22 Juli 2015
Seorang anak
Saya memang tidak tahu bagaimana hubungan seorang anak dengan kedua orang tuanya. Tapi yang saya temukan, lebih banyak anak memusuhi ibu atau ayahnya. Saya memang tidak tahu apa masalah mereka.
Saya hanya ingin menulis tentang masalah anak dengan orang tua. Menurut saya sebaiknya kita sebagai seorang anak harus patuh dan taat kepada ayah&ibu, begitupun sebaliknya ayah&ibu harus mengerti anaknya. Saya percaya jika seorang anak tidak mengerti sikap kedua orang tuanya maka setiap hari mereka akan mengalami keributan di dalam rumah. Dan jika orang tua tidak mengerti kemauan orang tuanya, si anak akan pergi mencari apa yang dia mau. Nah keributan ini yang membuat seorang anak tidak betah tinggal dirumah.
Saya masih remaja. Saya pun bisa merasakan bagaimana menjadi seorang anak. Menurut saya kedua orang tua hanya ingin anaknya menjadi orang baik dan sukses kelak. Tapi kebanyakan anak tidak mengerti apa yang dimau oleh kedua orang tuanya. Padahal itu demi kebaikan dirinya. Mungkin usia yang sangat dini masih ingin bermain dengan teman temannya. Tapi sebagai anak yang baik pasti bisa mengatur waktunya.
Orang tua pun harusnya lebih tau apa yang dimau anaknya. Jika di dalam keluarga tidak ada keharmonisan maka keluarga tidak akan bahagia.
Komunikasi antara anak dengan kedua orang tua sangat diperlukan. Menurut saya seorang anak jangan menutupi masalah yang dihadapinya. Jangan malu dan takut untuk menceritakan apa yang terjadi. Mungkin bisa menceritakannya kepada ayah atau ibunya. Kalo saya sendiri lebih banyak bercerita dengan mamah saya. Kedekatan saya dengan mamah saya sudah seperti sahabat. Karena yang saya temukan seorang sahabatpun belum tentu bisa menjadi pendengar yang baik. Mungkin mereka mendengar tapi tidak untuk mengerti. Tetapi kembali lagi kepada anak itu sendiri. Bagaimana menyelesaikan masalah dengan orang tuanya. Menurut saya jika orang tua tidak mengerti anaknya. Maka anak lah yang harus bisa mengerti orang tuanya. Karena saya percaya orang tua tidak ada yang ingin anaknya menjadi anak yang tidak baik. Jika belum bisa membahagiakan kedua orang tua maka jangan menyusahinya. Menurut saya membahagiakan kedua orang tua tidak harus ketika sukses nanti tetapi mulai saat ini. Karena menurut saya dengan kita mengikuti apa yang mereka mau itu sudah cukup membuat mereka bahagia. Jika mereka sudah pergi jauh maka siapa lagi yang ingin kamu bahagiakan? Jika tidak sekarang kapan lagi? Jangan membesarkan emosi. Kamu akan mengetahuinya sendiri seperti apa rasanya melihat orang tua bahagia.
Selasa, 16 Juni 2015
Aku Ingin Mencintaimu Dan Melupakanmu dengan Sederhana
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
Seperti embun hinggap di tepian daun
Dan tanah yang sabar menyambutnya jatuh
Tapi aku ingin melupakanmu
Aku ingin mncintaimu dengan sederhana
Seperti mata yang berkedip
Menyambut pagi, dan daun jendela
Yang mengintip matahari
Tapi aku ingin melupakanmu
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
Seperti gerimis pada jendela dan uap napasmu menulis nama 'kita'
Tapi aku ingin melupakanmu
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
Seperti waktu yang tak pernah berhenti
Dan senyummu yang mengabadikannya
Tapi aku ingin melupakanmu
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
Seperti sebuah peluk yang sebentar
Dan satu kecup yang perlahan saja
Tapi aku ingin melupakanmu
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
Seperti kata 'rindu' yang ku ucap
Dan kau membalasnya dengan 'aku juga'
Tapi aku ingin melupakanmu
Aku ingin melupakanmu dengan sederhana
Sesederhana air mata yang mengalir
Sesederhana genggam tangan yang terlepas
Tapi aku ingin mencintaimu
-Bernard Batubara
Senin, 15 Juni 2015
Doaku Untukmu
Aku tidak lagi mencarimu
Aku tidak lagi menanyakanmu
Tetapi perlu kamu ketahui
Meski kamu tidak mau tau
Aku di sini masih menantimu
Menunggu menunggu dan menunggu
Aku tidak akan pergi apalagi bangkit
Karna kamu adalah cintaku
Aku tidak akan menghentikanmu
Pergilah dengan bebas
Aku tidak akan menyuruhmu untuk di sini
Aku hanya ingin kau tau
Di setiap doaku
Di sepanjang sholat lima waktuku
Namamu tak henti ku sebut
Kesuksesanmu tak henti ku memohon
Meski suatu saat nanti
Aku tidak disampingmu
Aku tidak pernah berhenti untuk mencintaimu
Aku hanya berfikir
Aku tidak pantas lagi mempertahankan cinta ini
Aku tidak perlu lagi berjuang
Meskipun begitu sulit membuka hati pada orang lain
Meskipun aku selalu gagal melupakanmu
Kamu akan selalu menjadi yang terindah di hati ini
Selasa, 09 Juni 2015
Permen Lolipop
Pagi ini ketika bangun tidur aku tak lagi memikirkanmu. Ku tatap langit langit kamar yang masih di hiasi lampu. Aku bersyukur kepada Tuhan yang masih mengizinkan aku untuk menghirup udara segar di sini. Meski bayang bayangmu masih menghiasi tapi ku yakin seiring berjalannya waktu kamu akan pergi dengan sendirinya.
Matahari yang sinarnya begitu cerah seperti mengajakku untuk bangkit.
Kini aku akan memulai hariku dengan bahagia. Tanpa tangisan dan keterpurukan.
Pagi ini es teh manis dan sepotong roti menemaniku di awal pagi. Ku hirup perlahan lahan dan mulai menghangatkan tubuhku. Aku membuatnya tidak terlalu manis karena aku tidak bisa dengan hal yang manis manis. Roti yang sudah menunggu ku lahap ku biarkan di atas piring. Aku tidak memakannya karena aku tidak begitu terlalu suka dengan roti.
Jam di lingkaran tanganku sudah menunjukkan pukul 8 pagi. Hari ini ada kelas bahasa jepang. Kelas yang begitu aku sukai sejak awal.
Aku menelusuri kampus dengan wajah yang bisa ku pastikan sangat bahagia.
Kakiku terhenti ketika aku melihat seseorang yang pernah singgah di hatiku bersama temanku sendiri.
Sedikit ada rasa sakit tapi aku tidak peduli. Aku berjalan di depan mereka dan hanya tersenyum kecut dan aku berlalu bagai tertiup angin.
Di mejaku sudah ada dua permen lolipop. Aku tidak menyentuhnya, di sana juga ada selembar surat. Aku membuka surat berwarna merah itu. Di dalamnya sang penulis mengatakan bahwa ia mencintaiku sejak pertama ia melihatku di taman sedang menangis. Tapi ia tak menuliskan namanya di ujung surat.
Waktu itu aku memang sedang menangis karena aku baru saja putus dengan mantanku. Dan aku baru sadar ternyata ada yang memperhatikanku.
Aku mengambil permen dan ku makan satu. Rasanya melon, aku heran kenapa ia tahu permen kesukaanku dan siapa orang ini.
Sudah satu bulan setiap aku memasuki kelas jepang. Dua permen lolipop sudah ada di mejaku. Aku tidak ambil pusing untuk menanyakan hal ini pada temanku. Tapi pagi ini permen permen itu tak ada lagi di mejaku. Wajah bingungku sepertinya sudah terbaca oleh temanku. Dia bilang orang yang biasa memberiku permen itu terkena penyakit jantung dan tadi malam ia tidak bisa diselamtkan oleh dokter. Ia memberikan alamat rumah lelaki itu.
Aku memesan sebuah taksi dan memberikan alamatnya kepada pak sopir.
Setelah dua menit sampai rumahnya, benar saja di sana sudah ada bendera warna kuning. Dan aku terlambat datang ke sana. Aku meminta sopir untuk menuju makam. Ketika melihat fotonya di atas bunga bunga yang bertebaran, ternyata ia adalah seseorang dulu pernah memberiku sebuah permen ketika aku sedang menangis karena bertengkar hebat dengan mantanku.
Tapi kenapa dia pergi secepat ini? Dia belum sempat mengulurkan tangannya padaku.